Monozukuri secara etimologis terdiri dari dua kata, mono artinya barang dan zukuri yang berarti proses. Sederhananya, mungkin bisa didefinisikan sebagai proses dalam membuat barang. Namun, dibalik definisi sederhana tersebut, monozukuri memiliki pemahaman yang jauh lebih dalam. Monozukuri adalah filosofi bagaimana membuat barang dengan proses yang selalu dilakukan perbaikan terus menerus sehingga hasil finalnya sangat baik, dengan bertumpu pada kualitas sumber daya manusia (SDM) yang kompeten. Dari sini terlihat ada dua aspek penting dalam monozukuri; pertama, proses perbaikan terus menerus (dalam istilah bahasa Jepang = kaizen), dan kedua adalah kualitas SDM yang kompeten.
Pada dasarnya, Toyota Way merupakan filosofi manajemen Toyota yang diterjemahkan sebagai Toyota Production System (TPS) yang bisa dikatakan sebagai tools atau metode untuk produksi industri Toyota dengan tingkat efisiensi yang tinggi. Prinsip-prinsip dalam TPS ini lahir dari salah satu karakter budaya bangsa Jepang, yaitu Monozukuri.
Universitas Darma Persada Sejak tahun 2016 menjalin kerjasama dengan PT Toyota Motor Indonesia untuk membangun sarana laboratorium Toyota Production System (TPS) sebagai sarana mahasiswa untuk mengenal lebih dalam pengejawantahan monozukuri dalam industri.
Mahasiswa Teknik Informatika yang tergabung dalam kuliah Monozukuri di sesi akhir perkuliahan semester ini pada Jumat 9 Juni dan Senin 12 Juni 2017 diajak serta untuk mempraktekkan system tersebut. Setelah sebelumnya mahasiswa praktik mengenai implementasi sederhana 5S, kaizen dan visual manajemen, maka pada kali ini berpraktik tentang TPS. Pada simulasi tersebut dipandu Ibu Senti Siahaan, selaku kepala Laboratorium TPS dibantu asisten Koko, dan juga dibimbing oleh Bp Ahmad Rozak selaku General Manager Toyota. Mahasiswa praktik mengenai manajemen ala Toyota seperti Jidoka, Just In Time, Pull System dan lain-lain.
Dengan simulasi ini mahasiswa diharapkan lebih memahami filosofi monozukuri yang digunakan di industri.
Go Informatique