Monozukuri dalam bahasa Jepang berasal dari kata “mono” berarti produk atau barang dan “zukuri” yang berarti proses pembuatan, penciptaan atau produksi (manufacturing). Namun konsep ini mengandung makna yang jauh lebih luas dari arti harafiahnya, sehingga mengungkapkan kepemilikan spirit mencipta dan memproduksi produk-produk unggul serta kemampuan terus menyempurnakan proses dan sistim produksinya. Monozukuri ini di Jepang berhasil menjadi penggerak ekonomi sektor riil dan sekaligus cikal bakal kemajuan teknologi.
Konsep yang telah diterapkan oleh wirausaha Jepang sejak ratusan tahun lalu ini mengandung nada keunggulan (excellence), keahlian dan ketrampilan (skills), jiwa (spirit–roh pendorong/penggerak), semangat (zest) dan kebanggaan (pride) dalam kemampuan menciptakan dan memproduksi barang dengan sangat baik. Konsep ini sangat baik jika dicontoh oleh wirausaha kecil dan menengah di tanah air, tidak sekadar untuk mengembangkan usaha yang lebih baik, menjadi besar dan menciptakan teknologi, melainkan sebagai strategi mempertahankan usaha dalam dinamika persaingan pasar. Mahasiswa sebagai agen perubahan dalam penggerak roda ekonomi dibidang manufaktur maupun jasa sangat berperan penting dalam hal ini.
Universitas Darma Persada merupakan satu-satunya perguruan tinggi di Indonesia yang memasukkan monozukuri ke dalam kurikulum nya dalam rangka menyerap nilai kebaikan dari monozukuri. Seminar monozukuri yang diselenggarakan 2 Maret 2016 kali ini diadakan di PT KAIWA INDONESIA. Sebuah perusahaan pembuat alat musik Piano klasik dan digital. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 1927 dengan pendiri Mr Koichi kawai. Pada tahun 1928 kawai company berhasil membuat grand Piano. hingga saat ini Kawai Musik Indonesia telah memproduksi berbagai jenis piano, dari piano klasik hingga digital. perusahaan yang beralamat di JI..Maligi Raya Lot J-4a, Kawasan Industri KIIC, Karawang 41361, Jawa Barat, Indonesia memiliki sekitar 300 karyawan yang sangat terampil dalam memproduksi piano.
Jiwa monozukuri dalam perusahaan ini sangat terasa, mengingat pembuatan piano bukan merupakan pembuatan yang otomasi oleh mesin atau robot tetapi benar-benar diperlukan sentuhan tangan pekerja terampil sangat mendominasi. Kepekaan telinga dan kecermatan mata dalam kontrol kualitas produk sangat dikedepankan.
di seminar ini mahasiswa juga diajak berkeliling pabrik untuk diperkenalkan proses produksi dari awal hingga piano siap dikirim ke konsumen.
ICHIBAN
(ref pendukung: http://www.kawai-global.com/company/history/; http://www.antaranews.com/foto/79170/seminar-monozukuri-epson; http://informatika.unsada.ac.id/index.php/2015/02/19/kuliah-monozukuri-ke-9-di-epson/)